Kehidupan di Alam Kubur dan Siksa Kubur | Kehidupan Akhirat dan nikmat kubur, Azab kubur merupakan suatu kepastian yang akabn terjadi dan kebenarannya sangat mahir yang tidak boleh diremehkan.Kehidupan dialam kubur Sudah datang dalil-dalil dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Ijma' yang menerangkan didalamnya:
Dalil-Dalil AL-Qur'an
1. Firman Allah ta’ala di dalam Al-qur'an :
“Fir’aun bersama kelompoknya dihadang oleh 'azab yang sangat buruk (azab kubur). Untuk mereka dinyatakan nuraka pada pagi dan sore. Pada waktu terjadi hari kiamat (diberitahukan untuk malaikat): “Masuklah kamu hai Fir’un dan kelompoknya ke dalam 'azab yang amat panas ('azab nuraka)”. [Qur'an Surat Al Mu`min:ayat 45-46]
Ayat ini menyatakan yang bahwasanya Fir’un dan golongannya sebelum tiba hari kiamat kelak, mereka sudah mendapatkan azab lebih dulu di Alam kubur mereka.
Al Qurtubhi rahimahullah berkata :
“Sebagian alim ulama berdalilkan ayat ini tentang adanya azab kuburnya . ... Pendapat ini yang dipilihkan oleh Mujahid, ‘Ikrimah, Maqatil, Muhammad bin Ka’ab .Beliau semuanya menerangkan yang bahwa ayat tersebut menjadikan dalil ada siksa kubur di dunia.” (Al- Jaami’ Li Ahkamil Qur’an , 15/319)
Asy- Syaukani rahimahullah berkata :
“Yang dimaksud dengan potongan dalam ayat itu ialah azab di alam barzah atau alam kubur . ” (Fathul Qadir, 4/705)
Artikel bermamfaat lainnya:Tanda-tanda Husnul Khatimah
Dalil Hadist Rasulullah SAW :
- Hadits Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwasa-nya Rasulullah SAW berdo'a di dalam sholatnya :
اللَّهُمَّ إِ نِّي أَ عُوذُ بِكَ مِنْ عَذَ ابِ الْقَبْرِ وَأَعُو ذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّا لِ وَأَعُو ذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَ فِتْنَةِ الْمَمَاتِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُو ذُ بِكَ مِنْ الْمَأْ ثَمِ وَ الْمَغْرَ مِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung pada-Mu dari fitnahnya Al Masihid Dajjal, aku berlindung pada-Mu dari fitnah kehidupan serta kematian. Ya Allah, sesungguh-nya aku berlindung pada-Mu dari dosa dan hutang.” [H.R Al Bukhori (832) dan Muslim (589)]
- Hadis Dari Hani pembantu Utsman bin Affan ra berkata:
كَانَ عُثْمَانُ إِذَا وَقَفَ عَلَى قَبْرٍ بَكَى حَتَّى يَبُلَّ لِحْيَتَهُ فَقِيلَ لَهُ تُذْكَرُ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَلاَ تَبْكِى وَتَبْكِى مِنْ هَذَا، فَقَالَ: إِنَّ رَسُولَ الله -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : «إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ ». قَا لَ : وَ قَا لَ رَ سُو لُ الله - صلى الله عليه وسلم - : « مَا رَأَيْتُ مَنْظَرًا قَطُّ إِلاَّ وَالْقَبْرُ أَفْظَعُ مِنْهُ ».
“Dahulu Utsman bin Affan apabila berdiri dekat kuburan, beliau menangis sehingga membasahi jenggotnya. Maka dibicarakan pada beliau: “Saudara apabila disebutkan Surga dan nuraka tiada menangis, namun kenapa Saudara menangisnya karna kuburan?” yakni beliau menjawab-nya : “Sesungguh-nya Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya kuburan ialah tempat sementara pertama di akhirat. bila ia selamat dari-nya, maka apa yang sesudahhnya lebih mudah darinya. Namunn bila tiada selamat dari-nya , maka apa yang sesudahnya lebih keras dari sebelumnnya.” Rasulullah Saw, pula pernah bersabda yang artinya:
“Tiadalah saya memperatikan satu pemandangan satupun melainkan dalam keadaan kuburan tersebut lebih mengerikan dari-padanya.” (Hasan, H.R. At Tirmidzi (2478/Ahwadzi), dan Al Imam Al Wadi’iy di dalam “Ash Shoahihul Musnad” no. (909)).
- Dari Ibnu Umar bin khattab berkata:
… فجا ء فتى من الأ نصا ر فسلم على ر سو ل الله صلى الله عليه وسلم ثم جلس فقال : يا رسول الله أي المؤمنين أفضل ؟ قال: «أحسنهم خلقا» قال : فأي المؤمنين أكيس ؟ قال: «أكثر هم للموت ذكراً، وأحسنهم له استعداداً قبل أن ينزل بهم، أولئك من الأكياس»
“… kemudian datanglah anak muda dari Anshar,kemudian ia mengucapkan salam pada Rasulullah,kemudian duduk seraya berkata : “Ya Rasulullah,lalu siapa diantara mu'min yang awal sekali?” beliau menjawab: “Yang bagus di antara mereka perilaku-nya .” ia bertanya kembali :
“Wahai Rasulullah , siapa manusia yang paling pintar?” beliau menjawabnya : “Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan paling baik persiapan untuk itu sebelum kematian itu turun pada mereka. Mereka itulah orang-orang yang pintar .”.
(Hasan, H.R. Al Hakim dalam “Al Mustadrak “8688) Maka hadits ini baik dengan kumpulan jalannya.” Dan dihasankan pula Al Imam Al Wadiiyii رحمه الله dalam “Al Jami’ush Shohih Fil Qhadar” (halamannya 431 )
- Dari Abu Sa’id Al Khudriy yang berkata: Dulu Nabi bersabda :
«إذا و ضعت الجنازة فاحتملها الرجال على أعناقهم فإن كانت صالحة قالت: قدموني ، وإن كانت غير صالحة قالت : لأ هلها يا ويلها أين يذهبون بها ؟ يسمع صوتها كل شيء إلا الإنسان ، ولو سمع الإنسان لصعق » . (أخرجه البخاري (1316)).
“Bila jenazah didudukkan di keranda-nya kemudian dipikul oleh orang-orang di leher mereka,bila mayat tadi ialah orang shaleh , maka ia akan berkata: “Segeralah aku .” namun bila mayat tadi tidak orang shaleh (orang fasikun), maka ia akan berkata ke pada keluarga-nya:
“Aduh, celakanya aku (mayat itu sendiri), kemana-kah mereka akan membawa aku ?” Ucapan ini didengar oleh semua sesuatu melainkan Manusia , sekira-nya manusia mendengarnya pasti ia akan pingsan .” (HR. Al Bukhoriy (1316)).
Dalil Ijma' :
Para alim ulama terdahulu sudah sepakat menetapkan ada azab kubur. Imam Ahmad bin Hanbal berkata : “Azab kubur itu haq, tiadalah diingkarkan melainkan oleh orang sesat dan mnyesatkan .”{Thabakahh al' Hanabilah 1 hingga 62}
Imam Abul Hasan al-Asy’ari berkata: “Mereka (Ahlus Sunnah) sudah sepakat bahwa Siksa kubur itu haq .” [Ar-Risalah Ila Ahli Saghar hlmnn.159]. Imam Ibnul Abdil Barr berkata: “Tidak ada perselisihan ulama di antara Ahlu Sunnah tentang Iman adanya azab kubur itu.”[At-Tamhid 9/230].
Fakta Yang Terjadi:
Dan Ibnul Farisiy Al Laits, sahabat Abul Faroj ibnul Jauziy dalam “Tarikh” beliau menyebutkan:
أنه في سنة تسعين وخمسمائة وجد ميت ببغداد بظا هر باب البصرة وقد بلي، ولم يبق غير عظا مه وفي يديه ورجليه ضباب حديد وضرب فيها مسماران أحدهما في سرته والآخر في جبهته ، وكان هائل الخلقة غليظ ا لعظام . وكان سبب ظهروه زيادة ا لماء كشف تلا كان يعرف با لتل الأ حمر على ميلين من سور باب البصرة القديم.
“Bahwasanya pada tahun 590 ditemui mayat di Baghdad di atas pintu Bashrah dalam keadaannya sudah rapuh , tiada tersisa melainkan tulang-tulang-nya, dan di kedua tangan ia dan kedua kakinya ada besi pemukul yang lebar. Di badan ia ada 2 pakunya, salah satu ada di pusar-nya,dan yang satu lagi ada di dahi-nya. Bentuk badannya mengerikan,serta tulang nya sangat tebal .
karena munculnya mayatnya itu ialah meluapnya air yang menyingkapkan dataran tinggi yang dikenal sebagai “At Tillul Ahmar” dataran tinggi Merah yang berjarak 2 mill dari dinding pintu Bashrah yang lama.” (“Ahwalul Qubur”/karya Ibnu Rajab/hal. 109).Sekian untuk kesempatan kali ini uraian tentang Kehidupan di Alam Kubur dan Siksa Kubur Semoga dapat Bermamfaat bagi pengunjung sekalian.
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.