kisah sedih suami istri penjual kue basah

Tiap hari selepas subuh,Saya dan Nur rahmi harus mengambil Nasi,kue dan gorengan untuk dijual. Saya dan nur biasanya berkeliling menjajakan dagangan di Kecamatan mutiara timur, pidie.

Bila beruntung,kami bisa mengantongi Rp 20-40 ribu dalam sehari.


Meski masih muda,Saya dn istri harus mendapat uang untuk membiayai kehidupannya sehari-hari, termasuk membayar rumah kontrakannya.

Pada usia yang masih muda ini,saya dn nur harus menghidupi satu anak, karena tidak ada pekerjaan lain yg cukup susah untuk mendapatkannya.

Related Posts →


Open Disqus Close Disqus

This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn more