Tiap hari selepas subuh,Saya dan Nur rahmi harus mengambil Nasi,kue dan gorengan untuk dijual. Saya dan nur biasanya berkeliling menjajakan dagangan di Kecamatan mutiara timur, pidie.
Bila beruntung,kami bisa mengantongi Rp 20-40 ribu dalam sehari.
Meski masih muda,Saya dn istri harus mendapat uang untuk membiayai kehidupannya sehari-hari, termasuk membayar rumah kontrakannya.
Pada usia yang masih muda ini,saya dn nur harus menghidupi satu anak, karena tidak ada pekerjaan lain yg cukup susah untuk mendapatkannya.
Semoga artikel kisah sedih suami istri penjual kue basah Bisa Bermanfaat. Sobat bisa Copy Paste halaman ini dengan Meletakkan URL https://infomasihariini.blogspot.com/2019/09/kisah-sedih-suami-istri-penjual-kue.html Sebagai sumber Resmi.
Artikel Terkait : Berita Terkini
|
|