Berceramah atau berpidato adalah keterampilan mulia yg Allah karuniakan pada para kekasih-Nya yg berjuang di medan da’wah.Generasi muda perlu untuk berlatih berpidato sebagai latihan mental menghadapi masyarakat umum umat Islam.
Yg perlu diingat seorang da’i harus berilmu luas,memahami islam secara kaffah tidak sepotong-potong dan berbudi pekerti luhur.Dalam setiap berda’wah/berbicara di depan umum senantiasa diniatkan hanya karena Allah SWT,yaitu berharap senantiasa mendapat bimbingan-Nya dan memperoleh ridho-Nya,dan merasa diri rendah dihadapkan-Nya serta tidak mampu apa-apa melainkan atas kekuatan-Nya.
Berikut contoh pidato bagi generasi yg belajar pidato atau mengikuti musabaqah :
Assalamu’alikum Wr. Wb.
إِنَّ ال�'حَم�'دَ لِلَّهِ نَح�'مَدُهُ وَنَس�'تَعِينُهُ وَنَس�'تَغ�'فِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِن�' شُرُورِ أَن�'فُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَع�'مَالِنَا مَن�' يَه�'دِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَن�' يُض�'لِل�' فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَش�'هَدُ أَن�' لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَح�'دَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَب�'دُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَع�'دُ
Kepada Dewan Juri Yg Saya hormati
Hadirin semua yg dirahmati Allah
Segala puji bagi Allah,yg telah memberikan segala nikmatnya terus menerus, siang dan malam tanpa perhitungan,yg maha terjaga, yg tidak pernah mengantuk dan tidak tidur, yg maha hidup abadi dan maha memelihara semua makhluknya.Pemberian-Nya tidak terhitung dan terkira,tak ada ungkapan syukur yg terucap dari Lisan sang hamba yg lemah ini melainkan ucapan Al-Hamdulillahi robbil ‘alamin..
Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita,Pujaan hati kita, kekasih hati ribuan juta muslim di dunia,Muhammad bin Abdillah yg berbudi luhur dan mulia nasabnya dengan semulia-mulia ucapan dan do’a baginya................ Allahumma sholli wasallim wabarik alaih wa’ala ‘alaih.
Hadirin semua yg dirahmati Allah.......
Cukuplah bagi kita sebagai generasi umat Islam saat ini,sebagai Umat Nabi Muhammad yg teristimewa, meyakini dengan sepenuh hati bahwa Al-Qur’an sebagai sebaik-baik petunjuk hidup, sumber kebahagiaan dan jalan keselamatan,Meyakini dan meridhoi semua hal-hal yg telah Allah atur dalam Al-Qur’an yg mulia. Allah berfirman :
الم -١- ذَلِكَ ال�'كِتَابُ لاَ رَي�'بَ فِيهِ هُدًى لِّل�'مُتَّقِينَ -٢-
1. Alif Lam Mim
2. Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya ; petunjuk bagi mereka yg bertaqwa,
Kalau kita meyakini Islam sebagai Agama yg benar di sisi Allah Pasti meyakini pula Wahyu Allah yaitu Al-Qur’an dan meyakini pula Nabi pembawanya Nabi Muhammad SAW, lantas bagi kita generasi muda penerus perjuangan Islam apa percaya saja sudah cukup bagi kita?
Nah kali ini saya akan membahas masalah ini! Perlu diketahui bahwa Tidak diterima Amal saleh tanpa iman,dan tidak pula dianggap iman tanpa amal saleh.Keduanya kata nabi harus berjalan seiring.Iman ibarat akar pohon,dan amal saleh adalah buahnya.Buah yg banyak serta manis adalah bukti dari kesuburan pohon,dan pohon yg kuat menyebabkan terawat-nya buah yg baik.Oleh karena itu,keimanan dan perbuatan sangat erat hubungannya.kata amal selalu di sertai penyebutan-nya dengan keimanan dalam sebagian besar ayat-ayat Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqoroh ayat 25 :
وَبَشِّرِ الَّذِين آمَنُوا�' وَعَمِلُوا�' الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُم�' جَنَّاتٍ تَج�'رِي مِن تَح�'تِهَا الأَن�'هَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا�' مِن�'هَا مِن ثَمَرَةٍ رِّز�'قاً قَالُوا�' هَـذَا الَّذِي رُزِق�'نَا مِن قَب�'لُ وَأُتُوا�' بِهِ مُتَشَابِهاً وَلَهُم�' فِيهَا أَز�'وَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَهُم�' فِيهَا خَالِدُونَ -٢٥-
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yg beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yg mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga,mereka berkata,“Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yg serupa.Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yg suci. Mereka kekal di dalamnya.
Nabi juga bersabda yg artinya : “Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman. ” (HR. Ath-Thabrani).
Hadirin yg berbahagia
Setelah Beriman maka ber amal shalih harus berpedoman pada “Al-Qur’an” sebagai jalan hidup,artinya Al-Qur’an sebagai landasan pertama setiap amal/langkah kita hidup di dunia ini,mencakup semua hal:Pola berfikir,cara bersikap dan bertingkah laku,amaliah ibadah baik yg fardhu maupun yg sunnah.
Mari sedikit kita uraikan satu persatu,
Yg Pertama:Pola berfikir yg sehat adalah pola berfikir yg sesuai dengan Al-Qur’an dan tidak menyimpang dari Al-Qur’an,pola berfikir yg terbimbing oleh Allah melalui guru yg saleh. Sebagai generasi terpilih Jauhkan diri kita berfikir bebas yg mengarahkan diri kepada kesesatan, kemusyrikan dan penentangan terhadap Al-Qur’an.Penyakit yg menggejala saat ini orang tidak pernah menyaring apa-apa yg udah kita terima,lebih-lebih yg suka buka-buka internet dan bertanya pada mbah google,banyak yg terjerumus pada kesesatan pemikiran, yg banyak dialami oleh pemuda-pemuda yg notabene baru mendalami Islam.
Seharusnya mereka mempunyai filter yg kuat dan harus pandai meneliti dan mengetahui sumber situs yg sesuai dengan Al-Qur’an dan ahlus sunnah waljama’ah dan menyaring bebrapa situs yg berdalih islam tetapi menghancurkan aqidah umat islam.Lalu filternya apa? ............... ya jelas dong filternya harus diperoleh langsung dari guru,ngaji dulu pada guru, kiyai,ulama’ yg shalih langsung dengan waktu yg cukup sehingga memperoleh bekal ilmu agama yg menyeluruh,juga suka duduk di majelis ilmu,majelis dzikir maupun majelis sholawat.
Yg Kedua:Cara bersikap dan bertingkah laku yaitu kita sebagai generasi muda menggunakan pedoman Al-Qur’an dalam bersikap dan bertingkah laku atau dengan kata lain kita memelihara akhlak yg qur’ani.Nabi kita adalah cerminan ahlaq qur’ani, kemuliaan akhlaknya adalah pancaran dari nilai-nilai Al-Qur’an yg Mulilia. Kita dengan mengikuti Akhlak nabi berarti kita berakhlakkan Al-Qur’an.Kita berbakti kepada orangtua, menyayangi keluarga, menghormati tetangga, mendo’akan sesama muslim adalah akhlak yg diajarkan nabi.
Yg ketiga:memelihara amaliah ibadah baik yg fardhu maupun yg sunnah, keduanya senantiasa kita jaga secara istiqomah hingga akhir hayat,kita jalankan secara istiqomah karena Istiqomah lebih baik dari pada seribu karomah “istiqomah khoirum min alfi karomah” dan semua hanya mengharap ridho Allah SWT.
Kita menjalankan yg wajib itu sudah pasti, betul tidak? ............... tapi memelihara yg sunah ini kadang terlupakan,padahal yg sunnah-sunnah ini sebagai penutup apabila ada kekurangan pada ibadah yg fardhu.Para kekasih Allah selalu memelihara yg sunnah dan ia merasa kesunahan itu wajib baginya.
Apakah kita sudah melaksanakan hal-hal seperti itu hadirin?Jawabnya ya ada pada diri masing-masing dalam munajat dan tafakur kita nanti... bagi yg mau berfikir.
Hadirin yg berbahagia
Menjadikan Al-Qur’an menjadi jalan hidup juga berarti kita harus senantiasa mempelajari-Nya tanpa bebrapa bosan dan mengamalkannya,belajar mulai dari buaian hingga liang lahat.Dan kita akan menjadi sebaik-baik manusia“khoirukum man ta’allamal qur’an wa’allamahu” sabaik-baik kamu adalah orang yg belajar al-qur’an dan mengajarkannya.
Di akhir ceramah ini saya ingin menyimpulkan inti pembahasan ini agar mudah kita ingat. Menjadikan Al-Qur’an sebagai jalan hidup adalah memelihara amal kebaikan yg diajarkan oleh Rasulullah secara istiqomah karena Allah yg didahului dengan keimanan, serta memelihara yg tiga :Menjaga pola berfikir sehat sesuai al-qur’an dan sunnah dengan belajar Ilmu agama pada guru yg shalaih,berbudi pekerti Al-Qur’an (yakni akhlak rasul),dan menjaga keistiqomahan dalam beribadah yg wajib maupun sunnah.
Saya akhiri ceramah ini semoga dapat bermanfaat,kurang lebihnya mohon ma’af, billahitaufiq walhidayah,Ihdinassiratal mustakim....
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
FASI XI (Festifal Anak Shalih)
CERAMAH AGAMA
· JUDUL
- “AL-QUR’AN JALAN HIDUPKU”
- Waktu Ceramah 15 menit
- Tanpa menggunakan teks
- Isi ceramah dilengkapi Al-Qur’an dan Hadist
- Materi Penilaian :
- Bidang Isi dan Bahasa (max 40 min 20)
Bobot Uraian dan cakupan
Sistematika Uraian
Ungkapan Bahasa
Gaya Bahasa
- Bidang dalil dari Al-Qur’an dan Hadist (max 25 min 10)
- Kebenaran Bacaan
- Kebenaran Terjemah
- Kesesuaian dalil dengan topik dan uraian
- Bideng Retorika/penyampaian (max 35 min 20)
Vokal,Intonasi dan aksentuasi
Ekspresi
Adab
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.