Kegelapan di Pagi Hari pada 9 Maret 2016
Kurang dari sepekan lagi,Gerhana Matahari Total akan terjadi di Indonesia.Dari jalur yg akan dilalui pusat bayangan (umbra) Bulan,Matahari akan sekejap hilang dari pandangan warga yg tinggal di jalur gerhana itu,membuat keadaan sekitar menjadi gelap utk beberapa menit.
Jalur gerhana mulai menyentuh muka Bumi pada suatu tempat tak berpenghuni di Samudra Hindia,1. 000 kilometer di sebelah barat Padang,pukul 05. 00. Jalur gerhana matahari total (GMT) merambat cepat ke timur dengan kecepatan1.200 km/jam.Perambatan terjadi dikarenakan gerak relatif Bumi dan Bulan mengelilingi Matahari,serta rotasi Bumi pada porosnya.
Jalur gerhana mulai menyentuh wilayah Indonesia di Pulau Siberut pukul 06.00.Awal perjalanan GMT di wilayah Bengkulu pukul 06.30.Seterusnya melaju ke timur,melewati Pulau Belitung menuju Kalimantan Barat,Kalimantan Timur lalu berbelok ke timur laut menjajagi Sulawesi Tengah.
Bumi Indonesia ditinggalkan GMT pukul 08.00 ketika bayangan meninggalkan wilayah Maluku sebelah utara. Totalitas gerhana, yakni saat piringan kelam Bulan menutupi sempurna cakram berkilau Matahari (sampai 95 persen) terjadi pada pukul 09.00, tampak dari suatu titik tanpa penduduk di tengah Lautan Teduh.
Gerhana dan Mitos
Kurang dari sepekan lagi,Gerhana Matahari Total akan terjadi di Indonesia.Dari jalur yg akan dilalui pusat bayangan (umbra) Bulan,Matahari akan sekejap hilang dari pandangan warga yg tinggal di jalur gerhana itu,membuat keadaan sekitar menjadi gelap utk beberapa menit.
Jalur gerhana mulai menyentuh muka Bumi pada suatu tempat tak berpenghuni di Samudra Hindia,1. 000 kilometer di sebelah barat Padang,pukul 05. 00. Jalur gerhana matahari total (GMT) merambat cepat ke timur dengan kecepatan1.200 km/jam.Perambatan terjadi dikarenakan gerak relatif Bumi dan Bulan mengelilingi Matahari,serta rotasi Bumi pada porosnya.
Jalur gerhana mulai menyentuh wilayah Indonesia di Pulau Siberut pukul 06.00.Awal perjalanan GMT di wilayah Bengkulu pukul 06.30.Seterusnya melaju ke timur,melewati Pulau Belitung menuju Kalimantan Barat,Kalimantan Timur lalu berbelok ke timur laut menjajagi Sulawesi Tengah.
Bumi Indonesia ditinggalkan GMT pukul 08.00 ketika bayangan meninggalkan wilayah Maluku sebelah utara. Totalitas gerhana, yakni saat piringan kelam Bulan menutupi sempurna cakram berkilau Matahari (sampai 95 persen) terjadi pada pukul 09.00, tampak dari suatu titik tanpa penduduk di tengah Lautan Teduh.
Gerhana dan Mitos
GMT selalu datang dalam kehidupan Bumi disertai dengan mitos dan kepercayaan manusia. Dulu kejadian akbar alami ini dapat menumbuhkan ketakutan. Kekurangpahaman sering membuat rasionalitas terabaikan.
Kita pernah mengalami disinformasi yg beredar saat GMT 1983.Beruntunglah,yg berani melawan anjuran tinggal di dalam rumah,dan bisa menyaksikan keindahan moment yg menakjubkan itu.Pada moment GMT berikutnya,1988,pasokan informasi yg benar membuat antusiasme utk menyaksikan GMT tumbuh lagi.Pelajar dan masyarakat menyambut GMT tanpa rasa takut,sambil melengkapi dirinya dengan kacamata pelindung dan perlengkapan lainnya.
Penggerhanaan Matahari merupakan salah satu moment mekanistik (gerak Bumi, Bulan, dan Matahari) alam biasa.Berlangsung saat Bulan menyilang garis hubung Matahari-Bumi di dekat titik simpulnya.Moment itu tidak terjadi setiap saat Bulan berada di antara Matahari dan Bumi dikarenakan kemiringan bidang edar Bulan (sebesar 50) terhadap bidang ekliptika (bidang edar Bumi dan planet mengelilingi Matahari).
Adalah kebetulan dalam alam bahwa diameter sudut Bulan (30 menit busur) hampir sama besar dengan diameter sudut cakram Matahari,walau jarak linier Bumi-Matahari 400 kali jarak Bumi-Bulan.Besaran sudut yg sama itu membuat piringan Matahari bisa terhalang sempurna oleh piringan gelap Bulan.
Seseorang,dikarenakan geometri lintasan Bumi-Bulan mengelilingi Matahari, tidak selalu dapat menyaksikan GMT.Saat berlangsungnya GMT piringan Matahari yg bercahaya sedikit buat sedikit teradang Bulan.Pada puncaknya kegelapan melanda suatu daerah yg kebetulan berada di daerah jalur GMT.Pada saat itulah pinggiran gelap Bulan menampilkan keindahan " mutiara Bailey " (Bailey beads),yg dibentuk oleh terobosan cahaya Matahari melalui lembah dan ngarai permukaan Bulan.
Lebar pita bayangan, yakni daerah yg dilewati oleh jalur GMT hanya 150-200 km (di permukaan Bumi).Dari sebelah utara dan selatan jalur GMT tidak terlihat lagi.Oleh karena itu, setiap titik di permukaan Bumi hanya mempunyai peluang dilewati jalur gerhana sekali setiap 360 tahun.Ini suatu kala panjang untuk dapat menyaksikan episode gerhana mirip.Panjang GMT maksimum 7 menit 40 detik.
Kegelapan yg ditimbulkan oleh kerucut bayangan Bulan utk tempat di dekat ekuator, dapat berlangsung selama 5 menit.Tergantung dari jarak Matahari-Bumi-Bulan panjang kala GMT bisa mencapai maksimum 7 menit 40 detik (utk suatu titik di dekat ekuator).
GMT 1983 mendekati waktu maksimum,berlangsung 6 menit.Panjang waktu gerhana itu sudah merupakan primadona bagi pemburu gerhana utk dikejar dan diamati dari tempat yg sesuai,dalam artian tak akan terganggu oleh moment meteorologi,seperti awan yg menghalangi pandangan.
Para profesional-astronom ingin memanfaatkan peluang emas itu utk membuka dan meneguhkan interpretasi rahasia alam yg belum terpecahkan atau belum kukuh.Faktor fisika area antarplanet (di dekat Bumi) dan fisika Matahari,ialah gejala ubahan yg menyulut penampakan korona dan berpengaruh pada lapisan angkasa Bumi,merupakan incaran peneliti.
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.